08 Mei, 2012

Squash


Olahraga Squash berasal dari negri Inggris sampai ke Negara jajahannya seperti, Pakistan, Hongkong, Singapore, Malaysia, Australia, India, sampai ke Indonesiasekalipun kita ( Replubik Indonesia) tidak lama, namaun sempat mereka bangun lapangan tertua di Indonesia yang bertempat di Embong Sawo Surabaya.
Namun olahraga Squash ini belum berkembang pesat, pada tahun 1978 lapngan yang tersedia baru beberapa Hotel dan Club yang ada di Jakarta, Bandung, dan perusahaan Asing seperti; Internasional Sport Club of Indonesia (ISCI) 2 lapangan, Country Wood 1 lapangan, Hotel Borobudur 2 lapangan, Bandung Squash Club 1 lapangan, Manarin 2 lapangan, Unocal Balikpapan 2 lapangan.
Adapun pemain di dominasi oleh orang asing seperti dari Australia, Inggris, Canada, New Zeland, France, Belanda, Singapore, Hongkong, Malaysia, sedangkan pemain/ putraĆ¢€putri Indonesia saat itu dapat dihitung dengan jari (tidak banyak ) salah satunya Bpk Bambang Gatot Subroto.
Dari yang sedikit ini mulailah terbentuk wadah organisasi olahraga Squash yang namannya saat itu Persatuan Squash Racket Seluruh Indonesia (PSRSI). Tercetuslah pada tahun 1979, yang diketuai oleh Bpk Irwan Rasyid (kakak dari Bpk. Arwan Rasyid mantan orang No. 1 di Telkom) pada saat itu, tahun demi tahun olahraga ini berkembang asekalipun tidak pesat, sebagai contoh; ISCI berkembang menjadi 5 lapangan, Bororbudur menjadi 4 lapangan, Hilton menjadi 4 lapangan, Bandung Squash Club menjadi 4 lapangan, dan kota (provinsi) menambah seperti Medan, Riau, Palembang, Bali, Ka;imantan Timur, Jateng, dll.
Pada tahun 1993 kepemimpinan Bpk. Irwan Rasyid berakhir dan dilanjutkan Bpk. IB. Sudjana (mantan Mentamben) serta di kukuhkan oleh KONI Pusat dan resmi menjadi anggota KONI, dan namanya berubah dari Persatuan Squash Raket Seluruh Indonesia (PSRSI) menjadi Persatuan Squash Indonesia (PSI).
Tahun 2000 masa bakti Bpk. IB Sudjana berakhir dan dilanjutkan oleh Bpk. Bondan Gunawan (mantan Mensesneg). Tahun 2005 mas jabatan Bpk. Bondan Gunawan Berakhir, dan dilanjutkan oleh Bpk. Syarif Bastaman. SH. MBA.
Dilihat dari perlengkapan maupun gaya permainannya, sepintas squash mirip dengan tenis. Bisa jadi karena kedua olahraga ini sama-sama berasal dari Inggris. Bedanya, tenis dimainkan pada lapangan outdoor dan luas, sementara squash di lapangan indoor dan lebih kecil, Perbedaan lapangan kemudian juga membedakan teknik dan aturan permainan. Yang paling mudah terlihat, pemain squash tidak berhadap-hadapan. Squash merupakan olahraga yang kompleks karena seorang pemain dituntut untuk memiliki kekuatan, kecepatan, dan strategi sekaligus. Keuntungan berolahraga squash adalah tidak terpengaruh cuaca karena lapangannya yang berukuran 9,75 m x 6,4 m biasanya be-rada dalam gym, fitness center, atau stadion. Squash membakar kalori cukup banyak, sekitar 270 kalori per 30 menit pada orang dengan berat badan 68 kg. Tak hanya itu, squash juga bagus untuk menyalurkan emosi, Iho.
PERLENGKAPAN
Persiapan pertama untuk bermain squash sudah pasti menyiapkan perlengkapan yaitu bola, raket, dan sepatu. Untuk bola, seperti dijelaskan Bambang G.S., pelatih nasional squash Indonesia, ada empat macam yang dibedakan dengan titik berwarna: kuning, putih, merah, dan biru sesuai kecepatan pantulannya. Titik kuning artinya memiliki pantulan lambat, putih : agak lambat, merah : agak cepat, dan biru : cepat.
Ciri khas bola squash adalah semakin dipukul ia akan makin panas sehingga pantulannya pun makin cepat. Ini karena bola squash terbuat dari karet. Di negara empat musim, bola bertitik kuning cocok bagi atlet profesional atau pemain mahir sedangkan bola bertitik biru bagi pemain pemuia.
Media lapangan squash umumnya berbahan kayu, sehingga sepatu squash tidak boleh meninggalkan be-kas apapun di lantai {non-marking). Katena itulah sepatu squash memiliki sol yang terbuat dari karet dan tidak berwarna. Teknik permainan yang stop-go (bergerak dan berhenti mendadak untuk mengejar bola), mirip tenis dan bulutangkis, membutuhkan desain sol berbentuk herringbone (seperti huruf w terbalik) Perlengkapan yang juga penting adalah google (pelindung mata). Di luar negeri main pemula maupun profesional diwajibkan memakai google.
TEKNIK DAN PERATURAN PERMAINAN
Setelah perlengkapan siap dan anda pun telah mengenal lapangan, kini saatnya anda mempelajari teknik memegang raket dan memukul bola. Istilah pukulan yang digunakan dalam squash mirip tenis dan bulutangkis misalnya forehand, backhand, lob, overarm, servis, dan volley.
Secara garis besar jalannya permainannya squash adaiah : pemain melakukan servis dengan melempar bola ke udara, lalu dipukul hingga menyentuh daerah di atas garis servis di tembok depan, tanpa boleh mengenai lantai atau tubuh lawan. Jika tidak dapat dikembalikan oleh lawan, maka ia mendapatkan angka. Servis dapat diulang (let) antara lain jika pemain lawan tidak siap, bola rusak, atau posisi lawan tidak memungkinkan untuk membalas tanpa melukai pemain lain.
Sistem peniiaian yang digunakan dalam pertandingan squash adalah best of five. Pemain yang lebih dulu memenangkan 3 dari 5 seti permainan adalah pemenangnya. pemainan berakhir saat salah seorang pemain mendapat 9 point.
PERMAINAN SQUASH :
·         Single & double (Lapangan Berbeda)
·         Peralatan raket dan bola.
·         Dimainkan oleh dua orang.
·         Bola dipukul bertujuan ketembok depan; tetapi dapat melalui tembok samping dan belakang.
GERAK DOMINAN DALAM SQUASH NON LOKOMOTOR :
Gerakan tidak berpindah tempat: mengayun, membungkuk, menekuk, dll.
LOKOMOTOR :
Gerakan yang berpindah tempat : melangkah, jalan, lari, loncat, mundur, dll.
MANIPULATIF
Gerakan atau keterampilan memanipulasi benda/alat sebagai media untuk bermain.
TEKNIK DASAR, TAKTIK & STRATEGI
1.      Teknik : suatu bentuk keterampilan yang ditampilkan oleh pemain dalam permainan squash.
2.      Taktik : suatu upaya pemain dalam menampilkan berbagai teknik, untuk mengelabui dan menyulitkan lawan agar memenangkan permainan.
3.      Strategi : gabungan dari unsur teknik dan taktik yang dilakukan oleh pemain dan pelatih dalam merencanakan sebuah pertandingan yang dibuat sebelum permainan di mulai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar